Menulis merupakan sebuah skill yang cukup sulit untuk dikuasai. Itulah mengapa dalam urutan pembelajaran bahasa, menulis merupakan kemampuan terakhir yang dipelajari setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca diajarkan. Hal ini dikarenakan, menulis adalah gabungan dari ketiga kemampuan berbahasa yang diajarkan di awal pembelajaran tadi.
Untuk dapat berbicara, seseorang harus melewati fase mendengarkan terlebih dahulu. Input yang baik akan mempengaruhi output-nya pula. Maka dari itu, anak- anak yang masih dalam proses belajar hendaklah diperdengarkan hal yang baik, agar tidak fossilized dalam benaknya tentang sesuatu yang buruk. Dapat disimpulkan bahwa mendengarkan merupakan sumber berbicara. Begitu pun dengan kemampuan menulis yang merupakan hasil dari kemampuan membaca. Dengan kata lain, membaca adalah sumber dari menulis.
Materi- materi yang kita baca menjadi sumber pengetahuan dalam benak kita. Inilah yang dimaksud sebagai sumber menulis. Hakekatnya, menulis adalah menuang ide yang kita miliki dari pengetahuan yang kita maknai ke dalam simbol yaitu tulisan. Simbol inilah yang menjadi bahas tulis selayaknya suara yang menjadi simbol bahasa lisan.
Setelah memiliki banyak pengetahuan dari sumber bacaan, menulis bukanlah menjadi momok hidup lagi. Kita dapat menuangkan pendapat kita tentang pernyataan tertentu dari bacaan yang kit telaah, atau menuangkan ide pribadi kita didukung dengan pernyataan relevan terkait hal tersebut dengan sumber bacaan yang telah kita pelajari dalam sebuah tulisan. Dengan demikian, kita sedang menempuh tahap meningkatkan kemampuan kompleks dalam berbahasa, yakni kemampuan menulis.
Jangan terpengaruh dengan kata "kompleks" yang disebutkan tadi karena sebelumnya telah disampaikan alasan mengapa kemampuan ini dinyatakan demikian diatas tadi. Suatu permasalahan selalu ada jalan keluarnya. Begitu pulan dengan kompleksnya menulis ini.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah TULIS SAJA!
Memang ada banyak ketentuan menulis yang harus dikuasai agar tulisan kita tidak menyulitkan pembaca atau membuat pembaca salah tafsir atas apa yang sedang kita coba untuk sampaikan pada mereka. Namun, hal itu dapat dipelajari nanti. Hal utama yang harus dilakukan adalah memulai. Untuk itu, tulislah apa yang ada dibenakmu. Jika itu bukan murni kalimatmu, maka tuliskan saja nama penulis kalimat itu dalam sebuah tanda kurung (nantinya akan ada ketentuan khusus tentang hal ini). Secara akademiknya, kita sedang berada dalam proses drafting, yaitu langkah awal dlam menulis.
Lalu, mulailah melengkapi ide- ide yang ada dibenakmu dengan memberikan pertanyaan atas apa yang sudah kamu tuliskan. Hal ini dapat membantumu menambah atau memperbaiki hal yang dianggap kurang atau berlebihan. Dalam bahasa teknis, langkah ini adalah proses editing.
Dalam prakteknya, memang ada juga sekelompok orang yang menulis tanpa menemui suatu kendala yang spesifik, namun berdasarkan hasil penelitian, hal tersebut dikarenakan kebiasaan individu tersebut yakni kebiasaan menulis lah yang membuatnya mampu menulis tanpa terhalang masalah besar.
Tulislah!
Inilah hal yang dapat meningkatkan kemampuan menulis seseorang. Tuliskan apa yang ada dalam benakmu. Kesalahan tentu akan ada, namun seiring berjalannya waktu akan ditemui hints untuk meminimalisir kesalahan- kesalahan itu. Tahap selanjutnya akan saya sampaikan dilain kesempatan. :)
Jangan lupa subcribe ya...
Terima kasih telah membaca^^
Shared in my fb! Helpful tips btw, thx
ReplyDelete