Sejujurnya topik pada Game Level 8 ini sedikit berat bagiku. Cerdas finansial? Laaaah... aku aja masih sering melewatkan anggaran kok.
SEBUAH KONSEP
Ketika materi game level 8 launching beberapa minggu lalu, akupun manggut-manggut. Hati yang tadinya merasa berat merasa terbebani akhirnya sadar.Nyatanya tak serumit apa yang kubayangkan. Semua dimulai dari hal yang paling dasar, yaitu konsep uang.
Dalam materinya disebutkan bahwa, IIP memiliki sebuah konsep dimana uang adalah sebagian kecil dari rejeki. Tugas selanjutnya adalah bagaimana bertanggung jawab atas rejeki itu.
Panduannya gamblang dijabarkan. Dengan berpegang pada sebuah prinsip dasar bahwa Rejeki itu Pasti, Kemuliaan harus Dicari.
MEMULAI DAN MERAPEL
Berlanjut dengan diskusi sebelum hari-hari tantangan dimulai. Ada sedikit-banyak gambaran kegiatan yang bisa kulakukan untuk menstimulasi Faraz, juga kegiatan yang kulakukan untuk juga belajar.Ada semangat dalam hati. Walaupun aku tak berani mematok standar yang tinggi dalam tantangan ini. Cukup level sebelumnya aku harus menelan pahit karena terlambat submit link. Padahal aku melakukan 17 hari tantangan. Konyol sekali.
Jadi, level ini aku berharap agar tidak ada keterlambatan submit lagi. Walaupun seperti sebelumnya, aku merapel.
Ketika di hari terakhir aku berhasil submit link portofolio praktekku, rasanya senang sekali. Aku banyak belajar lagi.
REFLEKSI
Sepuluh hari praktek menanamkan konsep dan pembiasaan, Faraz dan aku jadi semakin dekat. Sedekat midahnya ia menggenggam erat uang kertas dengan alasan untuk ditabung. Aiiih,,,, bayi 2 tahun ini cepat sekali tumbuh.Ada sebuah catatan yang rasanya bisa jadi senjataku untuk menanamkan konsep. Ialah Faraz yang gemar minta bacakan buku ataj sekadar bercerita. Dari cerita-cerita itu aku pun menyelipkan value yang menjadi highlight saat itu. Seperti pada level 8 ini: cerdas finansial.
Untukku sendiri, aku perlu menjadwalkan waktu merapikan catatan. Aku sembarang menulis cashflow dalam bulan ini. Tak tanggung-tanggung, pas sekali dengan topik yang ada, kami tengah membangun dapur rumah. Catatanku makin banyak. Tentang belanja bahan bangunan, tentang budget belanja bahan makanan atau sembako, tentang keperluan susu dan popok Faraz, tentang tagihan air dan listrik, dan lainnya.
Aku jelas mencatat dan menganggarkan. Sayangnya, catatan itu tidak terlalu memberi dampak atau data penting. Aku harus mulai kembali dan mencoba cara yang berbeda. Bulan ini aku banyak belajar.
#aliranrasacerdasfinansial
#gamelevel8
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Ganbatte kudasai.. hehheee
ReplyDelete