Pandemi oh Pandemi.
Kenapa engkau tak berhenti.
Apa yang kalian bayangkan ketika membaca judul tulisanku kali ini, Gaes?
Pasti ga akan jauh-jauh bahasannya seputar COVID-19.
Ya.
Teman- teman benar.
PCR Test adalah salah satu jenis tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah mungkin seseorang terpapar virus korona atau tidak.
Pandemi COVID-19 ini benar-benar membuat kita semua sulit.
Bayangkan saja, saat ini kita sedang menghadapi musuh yang tak terlihat tapi sangat mematikan. Data yang tersedia saat ini sangat membuat aku pribadi takut.
Apalagi ketika kawasan kabupatenku dilabeli dengan 'zona merah'.
Alaaaamaaak!!!
Kebayang kan gimana paniknya?
Macam- macam Tes COVID-19
Sebenarnya, tak cuma PCR test yang sering kita dengar pada masa pandemi COVID-19 ini. Sebut saja Rapid Test, Swab Test, dan PCT Test. Ketiga jenis tes ini menjadi sangat populer saat ini.
Aku ingat ketika adikku hendak pergi mengunjungi mertuanya ke Medan pada Juni lalu. Kami pergi mengantarnya ke sebuah rumah sakit terdekat untuk melakukan Rapid Test. Hasil dari rapid test ini digunakan sebagai dokumen resmi untuk melakukan perjalanan dari satu ke kota ke kota lain melalu jalur udara dan darat (yang melewati pelabuhan).
Saat itu biayanya Rp.350.000,- yang menurutku cukup menguras kantong. Apalagi dengan masa berlaku yang sangat pendek. Tapi, jelas bahwa ini adalah sesuatu yang penting. Kita memang perlu memastikan bahwa kedatangan kita ke suatu tempat bukan menjadi ancaman bagi orang lain.
Singkatnya, lebih baik ga usah kemana-mana dulu deh kalau memang bukan hal yang emergensi.
Rapid Test
Nah, tes rapid ini adalah salah satu cara tercepat untuk menganalisis keberadaan virus dalam tubuh kita. Saat adikku melakukan tes rapid, mereka tidak butuh waktu yang lama untuk mendapatkan hasilnya. Maksimal 1 jam atau 60 menit saja. Kalau kuingat-ingat lagi, malah tidak sampai 1 jam, hasil tes rapid sudah bisa kita terima.
Seperti yang kusebutkan tadi, tak hanya PCR dan Rapid, kita juga sudah sering mendengar istilah Swab test.
Swab Test
Swab test merupakan tes yang paling sering kita dengar dalam proses mendiagnosis COVID-19. Sepanjang yang kutahu dari tindakan di sekitar juga dari berita, swab test dilakukan sebagai hasil final. Sampel yang diambil dari tubuh kita adalah lendir yang terdapat di dalam hidung juga tenggorokan.
Dalam bahasa medisnya, rongga hidung dan tenggorakan kita itu "diusap-usap" dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.
Hiyyyy!!!
Ga sanggup membayangkan betapa sakitnya ketika rongga hidung harus ditusuk dalam-dalam semi mendapatkan sampel untuk dites.
Semoga Allah melindungi kita semua dan dijauhkan dari virus korona ini ya.
Aaaamiin.
PCR Test
Tes PCR adalah temannya tes swab. Dari literatur yang kubaca, kedua tes ini berdampingan satu sama lain. Jadi, sebenarnya saat dilakukan tes swab, dokter juga melakukan tes PCR.
PCR adalah singkatan dari Polymerase Chain Reaction. Ini adalah metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan cara mendeteksi ada atau tidaknya virus melalui DNA.
Dari hasil uji PCR dan Swab, barulah bisa disampaikan apakah seseorang itu positif Covid atau sebaliknya. Harga alat untuk melakukan kedua tes ini lebih mahal jika dibandingkan dengan alat yang dipakai dalam rapid test.
Terakhir yang kudengar, kisaran harga untuk menjali tes swab dimulai dari 2.000.000 rupiah.
Weleeeeh...
Sudah berpotensi sakit, keluar uang pula!
Maka dari itu, mari sama- sama kita jalankan protokol kesehatan yang sudah dirancang tim dari Kementerian Kesehatan RI ini. Sudah banyak kok poster cara-cara merawat kesehatan dan protokol saat berpergian juga saat bertemu dengan orang.
Tak cuma menjalankan protokol kesehatan dan menjaga vitalitas tubuh, kita juga harus aktif membaca atau mencari tahu ragam informasi seputar kesehatan terkini. Ada banyak sekali sumber yang bisa kita rujuk.
Aku pribadi sering berkunjung ke laman halodoc.com
Tampilannya oke dan ada banyak informasi kesehatan yang bisa kita cek langsung dari website ini.
Tentang Halodoc.com
Aku sudah kenal halodoc sejak mengandung anak sulungku, Az. Waktu itu memang aku aktif sekali membaca banyak literatur kesehatan. Tak lain rak bukan demi memperkaya wawasan semata.
Tau sendiri lah ya, kehamilan pertama itu semua serba parno. Maklum karena semua serba pertama. Ada yang aneh dikit, langsung deh aku cari tau sendiri. Pokoknya semua serba takut. Takut salah, takut beresiko, takut kenapa-napa deh pokoknya.
Saat itulah aku 'nyasar' ke laman web Halodoc.
Aku suka sekali browsing segala hal tentang kesehatan di sana. Fiturnya banyak, lengkap, dan selalu update.
Kita juga bisa lihat update tentang Covid-19 di halodoc.com ini. Bahkan bisa pake filter pencarian seperti di bilah samping web itu.
Pencarian jadi lebih efektif dengan adanya filter seperti yang diterapkn di halodoc. Makanya, aku suka sekali berlama-lama baca artikel kesehatan di sini.
Itu contohnya update yang tersedia di laman halodoc, kita bisa lihat di mana saja kita bisa melakukan tes PCR jika memerlukan berikut dengan harganya.
Ternyata oh ternyata, udah di atas 3 juta aja noh.
Dudududuudu...
Semoga kita semua tehindar dari virus ini ya. Semoga kita sehat selalu.
Aaamin.