Di luar sana banyak beredar informasi bahwa staking BTC adalah salah satu cara mendapat cryptocoin tanpa harus mining.
Banyak pemula yang kemudian berbondong-bondong menjajal staking tanpa tahu dasar-dasarnya dulu. Alih-alih untung, akhirnya malah jadi bingung sendiri.
Nah, supaya kamu nggak mengalami nasib serupa, yuk pahami dulu apa itu staking BTC dan gimana sih cara kerjanya.
Penjelasan Staking BTC Buat Pemula
Memang betul, staking online adalah salah satu cara untuk meraih pendapatan pasif dari aset cryptocoin kamu.Kalau dipikir-pikir enak juga ya, nggak perlu repot-repot terlibat langsung tapi BTC di wallet terus bertambah.
Staking ini katanya mirip seperti mining BTC, tapi kamu nggak perlu punya perangkat berspesifikasi tinggi.
Kok bisa?
Dalam dunia crypto, staking artinya terlibat dalam validasi transaksi blockchain dengan mekanisme Proof of Stake.
Jadi, setelah kamu masuk ke dalamnya, sistem akan melakukan proses staking dalam rentang waktu tertentu. Kamu pun nggak perlu punya komputer canggih.
Pada prosesnya, setiap pemilik BTC di sistem tersebut nantinya bakal mendapat staking rewards.
Kamu tinggal menunggu hasilnya sambil tidur.
Akan tetapi untuk bisa terlibat dalam validasi tersebut kamu harus memiliki BTC dalam jumlah tertentu.
Sederhananya ini seperti deposito di bank. Kamu menyimpan uang di bank dan berpotensi mendapat keuntungan dari bunga atau reward. Nah, di cryptocoin, reward ini disediakan oleh developer koinnya.
Syarat Melakukan Staking Bitcoin
Sudah mulai ada gambaran tentang staking Bitcoin? Jika kamu tertarik, ada beberapa syarat umum yang harus dipenuhi, yaitu:1. Kamu harus pastikan dulu apakah crypto yang ingin digunakan sudah didukung fitur staking atau belum.
2. Kamu harus punya crypto wallet untuk staking, contohnya seperti:
3. Kamu harus punya cukup saldo di crypto wallet untuk dikunci dalam sistem. Setiap developer biasanya punya ketentuan masing-masing.
Setelah syarat terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mulai mencoba staking.
- Exodus
- Ledger
- Trust Wallet
- Atomic Wallet
3. Kamu harus punya cukup saldo di crypto wallet untuk dikunci dalam sistem. Setiap developer biasanya punya ketentuan masing-masing.
Setelah syarat terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mulai mencoba staking.
Cara Memulai Staking BTC
Perlu ditekankan kalau ini cuma gambaran tentang gimana sih cara memulai staking Bitcoin buat pemula. Jika ingin tahu detailnya, kamu mesti belajar lagi.Langkah 1 - Pilih tempat staking terpercaya dan cocok dengan semua jenis cryptocoin sesuai kebutuhan kamu.
Adapun jenis platform yang memungkinkan kamu mengunci aset cryptocoin yaitu staking pools dan tempat exchange.
- Tempat Staking Pools: Staked, Everstake, Stake.Fish, Figment Networks, InfStones.
- Tempat Staking di Exchange: Binance, Kraken, OKEx.
Langkah 2 - Jika kamu menggunakan Bitcoin, maka fokus pada aset cryptocoin tersebut. Pastikan sudah tahu berapa minimal saldo untuk mengunci aset dan perkiraan besarnya return.
Langkah 3 - Pilih crypto wallet yang tepat dan aman untuk aset kamu. Wallet sendiri berperan penting pada proses staking.
Langkah 4 - Mulai lakukan staking, pelan tapi pasti. Buat pemula, sebaiknya kamu cari orang yang lebih berpengalaman untuk jadi mentor.
BTC saat ini masih menjadi cryptocoin paling populer di dunia. Tapi jika kamu mau mencoba staking jenis lain, maka perhatikan potensi pertumbuhan nilainya di masa mendatang.
Staking Beneran Menguntungkan?
“Kalau cuma seperti deposito di bank, keuntungannya pasti nggak seberapa dong?”Jangan salah, staking justru bisa memberimu keuntungan dalam nominal yang lumayan banyak.
Beberapa orang bahkan menilai cara ini lebih efisien daripada mining atau trading. Risikonya pun lebih kecil dibanding dua kegiatan tersebut.
Nggak heran banyak pemula berani nyobain staking.Selain modalnya kecil, staking BTC juga ramah lingkungan, hemat daya dan prosesnya lebih mudah. Tapi buat pemula tetap disarankan untuk tanya-tanya ke orang yang sudah lebih berpengalaman, ya.