Assalamualaikum, Teman- teman.
Astaga sudah berapa lama tidak menyapa di sini ya?
Ketika membaca judul ini mungkin ada beberapa langsung missleading ke arah topik-topik Mom war. Semoga nggak ya.
Postingan kali ini adalah tentang curahan hati alias curhat.
Hari ini udah 3 hari anak-anak ga fit. Awalnya di malam jum'at. Si sulung demam tinggi sampai harus 2 kali kasih paracetamol per 4 jam sekali. Untunglah di pagi hari demamnya sudah mulai turun. Hanya saja, drama pagi sebelum berangkat ke kantor dimulai.
Tahu dong kalau anak lagi nggak fit pasti bawaannya nempel aja. Agak susah juga hati mama untuk melepasnya. Dengan terpaksa akhirnya berkabar pada atasan dan rekan kerja yang hari itu pasangan piketku.
"Selamat pagi, Ibu. Mohon maaf saya datang terlambat hari ini dikarenakan ananda agak demam."
"Assalamualaikum, Miss Sas. Mohon maaf hari ini saya ga bisa temani piket pagi ya. Saya datang telat hari ini karena anak agak demam pagi ini."
Dua pesan sudah kukirimkan.
Kemudian aku siapkan segala keperluan anak-anak yang akan diantar ke tempat nekciknya. Di sanalah aku meminta bantuan menjagakan anak-anak.
Hari ini aku biarkan mereka tidur agak lama sedikit. Toh malamnya mereka terbangun tak bisa tidur karena sakit. Pagi ini masih dalam pengarauh obat, biarlah mereka tidur tanpa gangguan.
Biasanya tiap pukul setengah enam pagi, tidur mereka terganggu karena terpaksa kuangkat masuk ke dalam mobil untuk dititipkan ke rumah nekcik tadi. Ah, melow hati mama kalau membahas hiruk pikuk pagi mereka itu.
Inilah resiko.
Aku sudah menyanggupi untuk semua resiko itu saat kutandatangani surat kontrak yang mengikatku dengan pekerjaan itu. Bismillah barakallah. Itulah doaku.
Semoga berkah, semoga lelah tetap lillah. Aaaamiin.
***
Kupikir setelah Jum'at lalu Sabut dan Minggu, anak-anak sudah akan lebih baik.
Ternyata, penyakitnya masih berputar di dalam rumah.
Minggu pagi, si bungsu mulai demam. Ditambah kakak mendadak batuk keras.
Dari suaranya seperti ada banyak dahak di rongganya.
Duh!
Sayangnya, Hari Minggu itu kami sudah ada agenda untuk hadir ke acara 17 Agustusan PERISKA kantor suami.
Ada agenda game anak-anak juga yang sudah didengar oleh si sulung.
Akhirnya, dengan wajah lesu nan sedih ia masih meminta untuk berangkat.
Beberapa kesepakatan pun dibuat:
- Sarapan dan minum obat dulu. Kalau sebelum pukul 9 sudah agak mendingan, kita bisa bersiap pergi.
- Wajib pakai masker walaupun di sana lihat teman-teman tidak pakai masker lagi.
- Tetap minum obat sesuai waktunya.
Aku cek jadwal siapa yang bisa kuajak bertukar?
Apa boleh buat.
Hari ini kembali, hatiku masih nano-nano.
***
Muara Enim, 8/8/2022
Ketika Ibu Bekerja Ijin Kerja