Faraz Berpose: Game Level 1 Komunikasi Produktif #Day9
By
Aku mulai paham kenapa akhirnya Game ini disebut tantangan. Jelas menantang sekali ternyata ketika harus mengaplikasikan ilmu, mendokumentasikannya, lalu menarasikan ulang hasil prakteknya.
Yang membuat ini semakin menantang adalah pengerjaan yang runtut setiap hari. Whoooaah... Walaupun aku suka menulis dan bisa menulis dalam 30 menit dengan jumlah kata yang lumayan, tapi tantangan ini bukan kaleng-kaleng. Ha Ha Ha.
Hari ini Mama Faraz lumayan (sok) sibuk. Alhamdulillah tetangga sebelah baru menempati rumah beberapa minggu lalu. Malam ini rencananya akan ada doa bersama. Diajaklah mama rewang alias masak-masak untuk menu makan malamnya.
Syukurnya Faraz anteng dan ada teman-temannya juga yang bersedia main bareng sambil ngasuh. Walaupun sesekali perlu mama intip. Maklum masih anak-anak kan yaaa...
Saat sedang melihat aktivitas main mereka mama keidean mau mengabadikan kebersamaan itu. Kelak saat semuanya sudah tumbuh dewasa tentu senang punya foto kenangan bersama. Ups, sebenarnya ini pengalaman mama sih. Senang lihat foto-foto masa kecil.
Di atas itu adalah salah satu hasil fotonya. Setelah beberapa kali dijepret, mama lihat Faraz mengikuti arahan Kak Radit-nya dengan baik.
Memang belum pernah secara khusus Faraz kuajari berpose atau bergaya saat difoto. Biasanya aku foto dia saat sedang beraktivitas saja. Candid istilahnya. Atau seringkali saat ia kebetulan sedang menatapku.
Ternyata Faraz cepat paham ketika Kak Radit mengajarinya untuk menggunakan kedua jari telunjuk dan tersenyum.
"Waah, Faraz bisa pse diajarin Kak Radit ya. Hebat jadi bisa gaya pas foto ya Faraz." pujiku saat itu.
"Bilang makasih sama Kak Radit dah ajarin adek yaa..." aku menstimulasinya lagi.
Lalu kuucapkan terima kasih pada Kak Radit. Harapannya nanti saat Faraz sudah bisa bicara dia ingat aku mencontohkan untuk berterima kasih.
#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional