-->

Melahirkan pada Masa Pandemi COVID-19 di RS Bunda Prabumulih

Buat yang udah sering berkunjung dan udah temenan sama aku di media sosial, pasti udah tahu kalo aku sedang mengandung.


Nah, HPL alias Hari Perkiraan Lahirku adalah tanggal 20 Desember 2020. Karena riwayat bersalin anak pertama dengan metode SC, maka persalinan anak keduaku kali ini juga direncanakan untuk SC.


ATUR CUTI

Dokter menjadwalkan tanggal operasi pada 8 Desember 2020 dengan catatan jika tidak ada kendala. Yang dimaksud adalah jika kondisiku baik berdasarkan hasil lab nanti, dan kondisi janin juga baik berdasarkan pemantauan USG di setiap kontrol.


Dilalah singkat cerita, karena kondisi yang tidak bisa dipastikan seperti itu, akhirnya aku mengambil cuti lebih awal untuk berjaga-jaga.  Ditambah lagi memang kondisi kehamilanku yang makin berat dan mulai sering sakit pada bagian bawah perut. Kemungkinan karena posisi janin sudah di bawah sekali. Pergerakanku mulai terbatas. Setiap malam badanku pegal sekali. Seakan remuk di tulang ekor ini. Katanya sih terlalu lama duduk. Memang sejak sekolah daring ini, waktu duduk lebih banyak daripada berdiri. Huhuhu....


Setelah berbagai pertimbangan, akhirnya aku mengajukan cuti selama 90 hari, terhitung sejak tanggal 16 November 2020. Berhubung Jum'at, 13 November adalah hari terakhir kerja sebelum cuti, aku langsung memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuaku.


Selain memang persalinan sudah diagendakan akan di rumah sakit terdekat di sana, aku juga sudah rindu dengan Kakak Az, anak pertamaku. Sudah hampir sebulan dia lebih dulu di rumah neneknya.


JADWAL KEJUTAN

Tanggal 1 Desember, suami mengantarku untuk kontrol kembali ke RS Bunda Prabumulih. Di sanalah aku berencana untuk bersalin. Pengalaman lahiran anak pertama juga di sana dan aku sudah nyaman dengan dokternya yang baik.


Pada beberapa kesempatan sebelumnya, aku kontrol di RS Bunda dengan dr. Rachman. Karena memang beliau yang ada. Sementara, dokter yang membantuku SC anak pertama adalah dr. Faradilla. Untuk SC anak kedua inipun aku ingin dr. Fara yang membantuku juga jika memungkinkan.


Syukurlah aku masih bertemu dengan dr. Fara saat kontrol tanggal 1 itu. Daaaaan dokter bilang: 


"Ini sudah masuk waktunya. Sudah bisa kok kalo mau operasi. Sore ini juga bisa kalo mau."


Saat itu hampir dzuhur. Aku bengong. Hahaha....

Ga nyangka bahwa waktunya akan sangat maju begitu. Sementara di sekolah lagi hectic mau ulangan semester. Tadinya aku berencana untuk tetap handle exporting nilai siswa sambil menunggu tanggal 8. Ternyata yaah manusia hanya bisa berencana toh?


Aku meminta waktu untuk berdiskusi dengan keluarga dan bersiap. Dokter pun memberikan instruksi tentang apa yang harus kami lakukan berikut alur masuk RS jika hendak SC sore itu juga. Hmmmm....


Perasaanku nano-nano.


Dari yang sebelumnya rileks dan tenang, akhirnya mulai terasa dag-dig-dug dan nervous lagi. Ha ha ha.


Kupikir kali kedua sudah bisa menghilangkan ketakutanku akan persalinan.

Melahirkan pada Masa Pandemi COVID-19 di RS Bunda Prabumulih